Hy guys!

WARNING

DON'T COPY all of the contents of mine, i HATE a copycat. But if y still wanna be a thief, dare to face ur own sin muthafuckas.

Sabtu, 28 Januari 2012

Semasa SMA, Old Story

Gue bingung mau nulis apaan =_=
Kali ini gue sharing aja deh ya :D
Ouhkey guys? Hmm sharing apaan y...
Gue paling jarang m'judge sesuatu itu sebagai sesuatu yang pantas diingat.
Tapi untuk nih orang, gue ingat sampai sekarang, bukan karena apa2 sih, tapi karena dia orang yang angkuh, sok, dan suka nusuk org lain dari belakang.
Know wut, she even had backstabbin' meh :D LOL
Yah walaupun begitu dia tetap rival gue.
Gue sekedar sharing disini, pengen menceritakan dia dari sudut pandang gue tanpa mengurang atau melebihkan apapun.
At last, it's my opinion (and also opinions from the others)...
Here we go...

Click the link below to know more...


Cerita bermulai saat gue duduk di bangku sekolah menengah atas *cieee...
Gue yang emang pada dasarnya pendiam dan [kalau kata orang sih] biasanya manut, yah ngikut apa kata org gitu dh.
Sewaktu cerita ini bermula, gue adalah murid pindahan disana, karakter gue yang pendiam bikin gue tambah mingkem deh =_=
Lumayan lah, respons anak2 disana gak terlalu buruk. Gue biasanya stay di kelas namun jadi k'ikut2an sama dua temen gue yang biasanya jajan ke kopsis atau kantin gitu.
Akhirnya gue kenal temen dari temennya gue, dia (ce) anak kelas sebelah, kasih inisial S aja y :)


Kalau dikelas biasanya saat ngerjakan tugas, jadi berkubu gitu -_-
Ada kubu co, ini nih anggota ny paling kompak deh ributnya tapi seru denger mereka celoteh2 haha.
Trus ada kubu 4-5 ce, kubu ini baik dan ramah :) Gue kenal mereka sekitar setelah 1minggu jadi murid pindahan. They'r down-to-earth guys.
Ada kubu yang paling gede sendiri [biasanya gue nangkring disini nih], kubu paling gede biasanya ada 10 orang, ditambah gue jadi 11 deh.
Kubu ini membentuk geng [yah sebutlah begitu] beranggotakan 8orang, 2 orang sisanya lah yang pada awalnya gue bilang temen yang biasa ngajak jajan itu...
Di pinggir ada kubu lain, beranggotakan 3orang, terbilang 'out-of-your-mind' deh buat di kota gue. Grup ini isinya orang suka dugem begitu kecuali 1orang.
Maklum lah, kota gue dulu walaupun ada yang suka dugem di usia anak sekolahan, tapi jarang terlebih lagi jika gendernya ce...
Sisanya di pojokan kelas biasanya ada 2orang ce lagi, mereka nih eksis, gaul begetooo deh ~_~


Back to my 1st day in there, hari pertama ada inspeksi dadakan. Wih gue kaget lah otomatis, secara gue bener2 buta peraturan di sekolah ini.
Sang guru yang ngcek masuk kelas trus ngomong blablabla gitu, tiba2 langsung tertuju pada gue. Alamak, salah apa yah gue...
In a second, guru tsb ngambil sepatu gue! o.O
Di sekolah ini gue gak boleh pakai sepatu yang bermodel pantofel kecuali anak paskib (waktu itu sepatu sneakers gue basah gara2 musim hujan), jadi yah mau gimana lagi...
Alhasil gue ng'gembel deh padahal baru hari pertama masuk. Tapi, keep fighting! Semangat gue gak berhenti hanya gara2 sepatu.
Pelajaran saat itu berlanjut, Geografi :) Kesan pertama gue terhadap gurunya, tegas, disiplin, suka ngasih tugas.
Eeeh gak taunya kesan yang gue beri bener, tapi yang sedikit out-of-my-mind adalah gurunya baik dan ramah.
Gak tau kenapa gue disuruh maju ke depan duduk di dekat meja guru seakan ibunya pengen ngajak gue ngobrol.
Yaudah deh kami ngobrol sembari ng'catat bahan pelajaran ibunya. Perhatian, itu kesan terbaik mengenai ibunya.
Ibunya juga lucu n suka diajak sharing [tapi jangan sekali-kali buat ibunya marah loh ya!]
Pembagian kelompok menjerumuskan gue dengan kelompok yang suka dugem ~_~ OMFG, i had a bad feeling about this. Yang gue tau saat itu cuman anak yang gak suka dugem di grup yang suka dugem (seperti yang gue jelaskan sebelumnya).
2anak sisanya bolos *seperti biasa* haha. WTF ~_~
Di hari yang sama pun, wali kelas yang kebetulan guru eko-akuntansi pun ngajar di kelas. Yah otomatis ibunya take a look on me.
Ibunya ramah, baik, pengertian, sabar, murahsenyum, bener2 seperti harapan para pelajar deh :) so lucky to know this teacher....

... ... ... ... ... ... ...

Ntah tgl berapa tepatny, gue terlalu pelupa untuk mengingat hal secara terperinci, sang wali kelas pun ngajar dan ngasih tugas.
Kebetulan jam pelajaran yang 3jam itu pun digunakan untuk ngerjakan tugas, mesti dikumpulin hari itu juga... ekonomi oh ekonomi~
Gue yang bisa dibilang orang yang cepat selesai diantara orang-orang tercepat *ceileh* akhirnya kabur ke kopsis karena udah gak tahan lagi sakit perut butuh makan.
Otomatis lah gue tinggal lembar kerja gue ke dua temen gue, heheh.
Gak selang beberapa lama saat gue kembali ke kelas, gue shock bin jengkel secara lembar kerja gue raib ntah kemana.
Menurut penuturan temen gue tsb, lembar kerja gue dipinjam oleh salah satu temen co di kelas. Tancap gas gue langsung nyari tu co.
Gue introspeksi dan denger penuturan dia bahwa lembarnya diambil salah satu pendugem yang suka bolos.
Ntah kenapa gue percaya nih co berlandaskan feeling gue [temen2 dikelas banyak gak suka ma nih co karena dia suka maksa, ego banget, tapi untuk kali ini dia yang gue percaya].
Time is money, so i ran and ran to find that girl [the girl that i knew, one of the student in my junior high school]
Di waktu yang sama ternyata kelas gue heboh gara2 lembaran kerja gue hilang, so sweet plus lebay2nya deh saat ini -_-
Si S *temen gue di kelas sebelah* juga ikut nemenin gue nyari tuh ce.
Eits, gue liat tu ce nongkrong di depan lab sama temen yang suka dugem juga. [Baiklah, sedari sekarang kita kasih inisial, si ce tsb adalah N dan si temennya ce yang juga suka dugem adalah L]
Gue terhenti...natap tu ce.....maybe it was weird but i didnt knw why i stopped my move while my feeling said "the girl has another sense".
Maaf yah agak rumit dijelaskan, intinya tuh ce punya sesuatu, semacam hawa yang berbeda ntah mengapa...
Pada akhirnya gue kembali ke kelas yang ternyata hingga saat itu pun masih ribut soal lembar kerja gue ~_~ swt dah...
Banyak yang nanya gimana kelanjutan cerita naskah gue yang hilang *ceileh, lembar kerja gue maksudnyah*
Ada juga beberapa orang yang mulai membuka pendapat mereka tentang, "kleptomania"...

--- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- ---

Gue beri sedikit selingan yah sebelum move on ke paragraf mengenai kleptomania di berikutnya...
Masih berhubungan dengan cerita gue kok :)
Nama gue melejit di kalangan anak jurusan situ, [kebetulan gue IPS], jadi anak IPS pada tau gue.
Gak hanya sekedar karena gue murid pindahan, tapi karena guru2 juga nyinggung2 tentang gue, dan etnik gue juga turut menyumbang menjadi faktor kenapa gue dikenali.
Sekitar 1 bulan dari saat itu *klo gak salah*, akan diadakan olimpiade astronomi tingkat wilayah gue.
Berhubung guru geo percaya ke gue -- tanpa gue tau mengapa - dia nyantumin nama gue sbg salah satu peserta olimpiade astronomi tsb.
Gue shock pastinya, begitu banyak pemikiran berkecamuk dalam otak gue,
"gue anak baru, kenapa harus gue", "nilai gue di sekolah gue yang lama gak tinggi2 amat, kenapa harus gue", "gue basis IPS, kenapa mesti gue???"
Pikiran2 semacam itulah yang buat gue jadi sedikit down n merasa bingung mesti apa, tapi gue bukan orang yang lepas tanggung jawab.
Gue tetap belajar meski gue udah tau terlebih dahulu gimana ntar jadinya. "Give Up" is the cruel words for me!
Gue semangat karena gue dikasih kepercayaan begitu setidaknya, gue mesti bisa menyenangkan ibu nya dengan belajar dan belajar...
Partner gue adalah anak IPA co, gue yang pendiam bingung gimana mulai kontak m nih co. Seiring berjalannya waktu gue pun bertemu n sharing m nih co.
Karena kesibukan menjelang olimpiade makin dekat, pada beberapa mata pelajaran gue terpaksa izin keluar disebabkan mesti belajar bareng di ruang guru.
Banyak temen gue yang menyemangati saat itu :) Thanks pals to trust and beside me.
Tidak hanya pro saat itu, gue juga merasakan kontra. Tatapan dan kata hati yang gak mengenakkan dari beberapa orang.
Meski hanya minoritas tapi gue bingung kenapa suara minoritas tsb seakan merendahkan gue.
[Walaupun gue udah tau, gue gak bisa berbuat banyak untuk olimpiade ini]
Pemikiran cemoohan datang dari si N. Gue gak tau mengapa dia sensi ke gue, sampai pada saat itu pun gue masih berusaha berinteraksi dan deket ke temen sekelas gue.
Gue gak tau apa yang salah dari gue, ttoh anak2 yang lain gak menunjukkan sikap yang gak suka ke gue ~_~ sigh, actually i dislike to hav an enemy.
Pada hari olimpiade, gue mengerjakan sebisa gue. Kesana ditemenin sama guru gue dan partner gue tsb :)
Sayangnya mood gue secara mendadak langsung berantakan bagai susunan kartu domino yang runtuh secara beruntun.
Yang namanya olimpiade pastilah ada lawan dari sekolah lain, disini banyak gue liat anak2 songong sekolah gue yang dulu.
Dulunya memang sekolah gue ini terkenal hanya karena nama nya aja. Tapi orang2 di dalamnya, mungkin karena banyaknya orang2 menengah-atas hingga siswanya pun sombong tingkat dewa.
Karena itulah gue gak ngeh sama sekolah ini, bahkan jika emosi gue bener2 terluapkan, sekolah dulu itu bisa2 hancur bersisa abu.
Sekembalinya gue dari olimpiade itu dan sekolah seperti biasa tanpa izin, masih aja suara minoritas dengan member yang paling sok yaitu si N gak bersikap bersahabat ke gue...
There was something wrong w her... I guessed, that was not my fault because, til that day happened, the other classmates didnt judge me like she did.

--- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 

Yah... Akhirnya kata itu gue denger juga...gue denger lagi. Kleptomania...
Sejarahnya, di sekolah menengah pertama gue dulu, memang si N dihipotesa sebagai kleptomania, bahkan dilansir sudah ada bukti dan juga saksi.
Oh c'mon, that was an old story, i was tired to think about the past... I hate the past actually.
Gue bertemu si N, bertatap muka, dan gue tanya secara baik2 dimana lembar kerja gue yang dia pinjam.
Dia berdalih gak tau dan gak ada minjam apa2, dengan tatapan merendahkan dan intonasi suara yang bikin tangan gue mengepal cukup untuk buat dia jatuh terkulai, my logic said i didnt need to waste my energy for a bitch.
Tanpa sadar berapa lama waktu yang telah berlalu, wali kelas pun masuk dan minta tugas dikumpulkan. Gue bilang yang sejujurnya dan menanyakan kelanjutan hasil kerja gue.
Si ibu wali kelas gue minta gue kerjain itu ulang dan bisa dibawa pulang untuk beberapa hari, meskipun gue kesal, there was no more time to care about my emotion.
Dibelakang sana banyak temen2 yang ambil suara ngbela gue ataupun maki si N... Whatever lah gue udah terlalu pusing.
Karena kejadian ini juga gue bisa lebih paham pelajaran tsb walaupun di kerja gue yang ke-2 ada beberapa kesalahan. Sial!


Si S *temen kelas sebelah* gue, beberapa hari setelah kejadian itu pun akhirnya bercerita...
Ntah kapan, menurut penuturannya saat dia lewat di kantin dan ngliat si N dan si L di kantin sedang mendiskusikan sesuatu.
Secara tak sengaja pula ia mendengar N mengatakan ke L kalau gue itu bego, lugu dan semacamnya.
LOL wut's on their mind was not myself. They described me badly :D
Komentar gue saat itu, s'bego2 nya gue, nilai gue masih lebih tinggi dari dia *bukan bermaksud sombong, hanya berkata fakta*.
Dan sedari itu, i declared a war, lets play the game, who will laughing at the last...
Sejak saat itu, gue yang memang punya prinsip "Sikap ku tergantung pada bagaimana orang tsb memperlakukan ku", pada akhirnya membuat gue selalu menatap tajam ke N.
Dan dengan muka tembok dan kereseannya, si N pun menatap balik dengan tajam dan berkata dalam hatinya "Emangnya lu bisa apa ke gue?"
[Utk masalah suara hati, gue gak akan menjelaskan lebih lanjut haha ^_^]

... ... ... ... ... ... ...

Singkat cerita, gud udah memasuki kelas 3 SMA . Bagi banyak orang ini merupakan saat mendebarkan karena "UAN".
Tapi bagi gue, just take it easy :D
Ada banyak guru baru dikarenakan kenaikan kelas, tetapi juga masih ada guru saat gue kelas 2 SMA.
Salah satu guru tsb adalah guru yang ngajar mapel Geografi.
Gue mempunyai sedikit problem saat kelas 3 ini, bukan problem berat seperti pelanggaran sekolah sih, hanya sekedar konflik begitu.
Konflik terbesar bisa juga dibilang sebagai konflik yang sudah menjadi rahasia khalayak umum adalah konflik gue vs N.
Yah berlanjut hingga kelas 3 bahkan tidak hanya terus ada, namun semakin bergelora *ceileh.
And u know wut?? She was getting more friends.
Gue udah ceritain mengenai kubu2 bukan? Awalnya dia dijauhi, karena beberapa faktor dan isu, terlebih lagi semenjak raibnya lembar kerja gue.
Lain cerita saat kelas 3 pun dimulai, saat 2minggu awal aktifitas sekolah dimulai, dia bolos *wow amazingly bad*
Gue persingkat, intinya dia mulai mendapat kepercayaan beberapa orang. Anehnya, orang yang mulai percaya dia adalah orang yang dulu nya benci dan menjauhi dia banget. Wut a bad joke -_-
Jumlah aliansi nya sekitar 6orang.
Kami cukup terpecah belah saat itu, namun gue tetap kekeuh sama 2 orang temen gue. Ditambah 1personel :D
Jadi biasanya kami kongkow ber4. Ada kubu lain yang beranggotakan 3 orang, yang terlihat benar2 muak dengan si N hahah.
Saat itu berlangsung, gue hanya sekedar jengkel, bisa dikategorikan gue dan 3orang temen gue adalah netral.


Perseteruan yang memanas dimulai ketija si N mulai nyari gara2 sama gue.
Di kelas pun banyak yang mengakui tingkahnya makin membabi buta, sok eksis juga, yang awalnya dulu berjilbab bahkan sekarang meniadakan jilbab nya. WTH kind of hypocrite person LMFAO
Bukti-bukti kuat menandakan tanda perang darinya dimulai dari cara natap ke gue, cara ngomong ke gue, cara debat (saat diskusi pelajaran ke gue) dan sebagainya.
Faktanya, temen s'kubu gue tau tempramen dan gimana gue, tidak hanya kubu gue tetapi juga kubu 3orang [kita beri inisial kubu-3 saja ya] juga seakan memberi dukungan ke gue.
Bisa dibilang gue termasuk dalam jawara di kelas << Pls! Don't comment or gimme a praise about that! I kinda dislike it.
Gue *yang secara nih ya* gak suka diremehin and di judge sembarangan, otomatis ngambil keputusan pasti mengenai sikap gue ke dia.
Gue bakal memerangi dia dengan pencapaian nilai bahasa inggris siapa yang nantinya lebih baik, dia gue anggap rival bukan musuh.
Karena dia gak pantas jadi musuh fue, gue jadiin rival di bahasa inggris karena beberapa faktor diantaranya, dia selalu sensi ke gue saat bahasa inggris,
kedua, dia pelit bagi2 jawaban ke temen2 gue yang lain saat bahasa inggris [secara saat itu, jika tugas bahasa inggris, di kelas yang bakal dicari adalah dia atau gue], gue gak suka liat sikapnya yang songong setelah dapat temen and hanya bisa b'sosialisasi dengan kubu begitu (so gue bantu temen2 dari kubu yang lain),
ketiga, dia suka nghina temen2 sekelas yang gak sekubu sama dia, dan banyak nyari aliansi co sebagai tameng dan supaya dia dianggap gaul *maklum, si dia nih baru dapat temen ceritanya*
keempat, yang lumayan ngeselin adalah dia "ngremehin" gue, di belakang gue. Gue tau secara gak langsung dari mulutnya tapi gue tetep tau.
[Kalian gak perlu tau lah gimana gue bisa tau, kepanjangan ntar :D haha]


Alhasil, di setiap mapel bahasa inggris kami pun bersaing. Jika ada pertanyaan, tugas atau ulangan, secara tidak langsung masing2 dari kami seakan mendeklarasikan peperangan.
Mungkin gue bakal cerita tentang kelebihan dia aja deh dulu ya. Walaupun dia rival gue, gue gak seenaknya langsung menjelek-jelekkan dia.
Jika dari segi bahasa inggris, memang tidak bisa dipungkiri skillnya tersebut, terutama saat speaking. Memang dia lemah dalam hal grammar/tenses layaknya gue, tapi seringnya dia lebih daripada gue.
Dia sudah mempelajari bahasa inggris sedari kecil, berhubung ibunya punya dasar yang berkaitan dengan bahasa inggris, jadi memang sedari kecil dia sudah terlatih.
Gue...yah gue beginilah gue...pelajar biasa, terkadang moody, tapi klo untuk bahasa inggris, gue gak main2. Gue bener2 pengen mendalami dan bisa dibilang telah jatuh hati dengan bahasa inggris.
Gue gak punya basic kayak si N yang udah diajarin sejak kecil. Secara begitulah masa kecil gue, berbeda dari anak kebanyakan, "No happiness in my childhood, or maybe in my lifetime"
Gue belajar secara otodidak, bahasa inggris sendiri gue tau saat gue berlibur ke Singapura. Dari situ gue cepet belajar basic2nya, jika bisa dibilang bahasa inggris gue waktu kecil lebih baik kali ye daripada sekarang.
Setelah itu gue lupa tentang bahasa inggris, gue mulai belajar otodidak sedari SD itupun hanya mendapatkan bekal ajaran dari bangku pendidikan yang wajib saja (hanya sekolah) selebihnya otodidak.

Kembali ke konflik, dalam tugas atau semacamnya memang mayoritas nilai dia lebih tinggi dari gue yah walaupun bedanya gak jauh2 amat =_=
Gue emang merasa masih kurang banget klo nglawan dia, but "Give up is a big no-no" for me!
Gue nglakuin semampu gue lah, belajar2 amat juga kga, yah biasa aja yang penting gue yakin n gak nyerah apapun hasilnya nanti, mesti gue lalui dan terima.
Guru bahasa inggris bener2 mengenal kami dan mengetahui sosok kami. Gue yang pendiam pun jadi sedikit ngbacot (baca: debat) klo soal pelajaran bahasa inggris.
Surprising sih gue yang dipelajaran lain berlaku biasa aja, dipelajaran ini malah out banget. Itulah dedikasi gue.
Selang waktu berlalu, try out atau ujian pun diadakan... (klo gue gak salah ingat sih waktu try out, guys)
Gue lupa saat try out atau kah ujian, yang gue ingat adalah peristiwa ini yang bagi gue bener2 kocak :D
Saat itu [try out atau ntah ujian], gue emang bener2 serius ngerjakan soal.
Kalian tau bukan kebiasaan anak2 sekolah ya pastilah masih berbagi dan toleransi, gue termasuk orang yang gak pelit, berbagi saat orang memang membutuhkan gue.
Dan pengen dibagi saat gue membutuhkan mereka juga :P thanks pals hahah.
Beda cerita saat bahasa inggris, disaat ini gue pengen berbagi tapi tidak ingin diberi, prinsip gue sedari SD jika mapel bahasa inggris, gue gak bakal nyontek orang [mungkin saking cintanya gue ma bahasa inggris kali ye] -_-a
Jawaban bahasa inggris murni dari gue semua :)
Gue ngerjakan dalam waktu sekitar 35menit, dan si N sepertinya lebih cepat 5-10menit dari gue.
Dia keluar kelas duluan, kemudian gue pun menyusul setelahnya. Maklum gue rada lemot >_<
Dia lagi masang sepatu di kursi panjang depan kelas, karena gue mau masang sepatu juga, otomatis gue menuju kursi yang sama.
Hawa dia nih langsung gak enak *sigh, bikin gue ilfil ajah*, waktu gue baru mau ancang2 duduk ke kursi tsb, dia berdiri sambil berjalan berlalu,
dan mengucapkan satu kata yang diarahkan ke gue tepat sembari lewat di samping bahu gue, "Loser" she said.
Dan gue pun duduk dengan hati yang menertawakannya, melihat punggungnya yang berjalan pergi dan tersenyum.
Then the thoughts came out, "If i was a loser in ur eyes, why u had decided to fought me, was it just because ur jealousy?"
Gue duduk dan kembali melakukan aktifitas masang sepatu gue seperti apa yang gue rencanakan sebelumnya.
Di kantin, gue berbagi cerita ke temen gue tentang perkataannya dan pemikiran gue, mereka menyetujui pemikiran gue.
Klo gue emang loser di mata dia, kenapa mesti dia begitu sensi n pengen ngalahin gue. Kata2 dan kenyataannya berbeda 180derajat guys ~_~
So wut's ur opinion about "loser" word from this bitch? LOL
Jika gak salah ingat, nilai try out gue dibawah dia... (yah gue baru ingat, tadi itu try out :D haha)
But that's not a big prob. The end of her life was begin from now...

Saat ujian tentu saja gue tetap pada prinsip lama mengenai ulangan/ujian pada saat bahasa inggris,
yaitu hanya percaya dan ngandalin kemampuan gue seorang :)
Sehabis UAN berlalu banyak temen2 gue yang berterima kasih ke gue << ini gak nyambung sih tapi pengen gue ingat, soalnya gue peduli sama mereka. Mereka bahkan masih gue ingat sampai sekarang (jarang2 gue ingat orang untuk waktu yang lama dalam hidup gue)
Back to the story, gue liat si N nyamperin guru bahasa inggris...
Ah udah lah pikir gue, gak penting itu semua. Gue fokus ke nilai gue aja ntar.
Yang penting gue lakuin sebisa gue, itu udah cukup, misalpun gue kalah, gue kalah dengan terhormat tanpa perlu jadi backstabber dan hypocrite seperti dia :)
Tring...~
Hari pengumuman pun tiba, ntah kenapa gue deg2an yang berbeda dari biasanya, gue jarang banget deg2an apalagi klo soal hasil belajar gue, secara gue bukanlah orang penuh semangat yang benar2 hidup di dunia ini ~_~ don't mention about my words too much lol just ignore it, guys.
Ternyata nilai gue lebih tinggi dari dia :)
Now she knew, who laughing at the last, as i said before...
HELLYEA! I beat her, with my own skill.
Gue bener2 disaat itu menatap dia, sedikit menggunakan tatapan merendahkan.
Bukan karena gue pikir gue lebih hebat, tapi karena gue mampu membuktikan omongan dan pikiran dia tentang gue hanyalah SAMPAH.
Gue yang dia kata2in loser, gue yang selalu dia pandang sebelah mata, gue yang dianggap tolol dari dia dengan yel2 yang selalu dia dendangkan bila gue ada di dekatnya,
Ternyata Gue lah yang Mampu Membuktikan bahwa DIA GAK ADA APA2 NYA ^_^
That's an awesome victory...
I'm so excited with my own sbore, i was the best in my class in 5th Semester (semester pertama kelas 3)
and be the one of the bestest in 6th semester. ~_~
That's my Senior High School story. wbu?

Sincerely,
sick-psycho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ramalan