Hy guys!

WARNING

DON'T COPY all of the contents of mine, i HATE a copycat. But if y still wanna be a thief, dare to face ur own sin muthafuckas.

Sabtu, 17 Maret 2012

Mood dan Afek

Setiap manusia pastilah mempunyai hati dan pikiran, yang mana terkadang salah satu diantaranya mendominasi atau bahkan saling bertolak belakang dalam menghadapi suatu kejadian.
Hati merupakan letak dimana emosi kita berada, adakalanya emosi ini menentukan bagaimana kita berpikir, memutuskan masalah dan melihat dalam perspektif yang berbeda.
Emosi itu sendiri berarti perasaan yang dihayati dalam kesadaran dan sifatnya kompleks, melibatkan antara pikiran, persepsi, dan perilaku tiap individu.
Emosi dapat dibedakan menjadi 'mood' dan 'afek'.
Pertama-tama akan dimulai penjelasan mengenai mood dan jenis-jenisnya, yang dilanjutkan nanti dengan penjelasan afek beserta jenis-jenisnya.
Here we go...


Mood bersifat pervasif dan umumnya bertahan dalam jangka panjang, merupakan suasana perasaan yang nantinya mengarahkan individu terhadap persepsi yang ada.
1. Mood Eutimia --> suasana perasaannya cenderung normal, yakni individu tersebut punya penghayatan perasaan yang luas, serasi dengan irama dalam kehidupannya.
2. Mood Hipotimia --> perasaannya pervasif diwarnai dengan adanya kesedihan dan kemurungan. pengeluhan tentang kesedihan, keterpurukan dan kehilangan semangat (subyektif). Secara obyektif terlihat dari sikap murung dan perilakunya yang lebih lamban daripada orang kebanyakan.
3. Mood Disforia --> penggambaran akan suasana perasaan yang negatif (tidak menyenangkan), seperti dengan adanya perasaan kesal, jengkel, kecewa, dan kebosanan.
4. Mood Hipertimia --> suasana perasaan yang berkebalikan dengan 'mood hipotimia', memperlihatkan semangat dan kegairahan dalam hidup yang terlalu berlebihan pada macam-macam aktifitas di kehidupan sehari-hari, contohnya kehiperaktifan.
5. Mood Eforia -->kegembiraan dan kesejahteraan dalam hidup yang ditampilkan secara berlebihan.
6. Mood Ekstasia -- > adanya kegairahan yang tak terbendung (meluap-luap) dan kurang dapat dikontrol, contohnya para pengguna zat-zat psikostimulansia.
7. Aleksitimia --> suatu kondisi dimana individu tidak dapat menghayati suasana perasaannya sendiri. Kerapkali digambarkan sebagai kedangkalan kehidupan emosinya, contoh para penderita aleksitimia yang sangat teramat sulit untuk mengungkap perasaan atau emosi dalam dirinya.
8. Anhedonia --> adanya perasaan akan kehilangan minat dan kesenangan terhadap aktifitas-aktifitas dalam kehidupannya.
9. Mood Kosong --> kedangkalan atau sedikitnya dalam kehidupan emosi, atau bahkan tidak memiliki penghayatan suasana perasaannya, contohnya pada pasien penderita skizofrenia kronis yang keterlibatan emosinya bisa dibilang lenyap atau hilang.
10. Mood Labil --> suasana perasaan yang tidak menetap, tak terduga dan mudah berubah sewaktu-waktu, seperti dalam gangguan psikosis akut dengan mudahnya perasaan semacam kesedihan, gugup/cemas, kecewa, eforia atau marah.
11. Mood Iritabel --> individu ini perasaannya sensitif, mudah tersinggung ataupun mudah marah kerapkali respons berlebihan diberikan saat dimana situasi tidak menyenangkan menghampirinya.



Afek adalah respons emosional sesaat yang menunjukkan emosi (yang nantinya bisa menilai ekspresi wajah, pembicaraan, sikap/bahasa tubuh)
1. Afek Luas --> afek pada rentang normal [ekspresi emosi yang luas dan variasi ekspresi wajah yang beragam, irama suara, gerak tubuh, serasi dengan suasana yang dihayatinya.
2. Afek Menyempit --> nuansa ekspresi emosi yang terbatas. Intensitas dan keluasan dari ekspresi emosinya berkurang, terlihat dari ekspresi wajah atau bahasa/gerak tubuh kurang bervariasi.
3. Afek Menumpul --> adanya penurunan serius dari kemampuan ekspresi emosi yang tampak dari tatapan mata kosong, irama suara monoton dan bahasa tubuh yang sangat kurang.
4. Afek Mendatar --> hendaya afektif berat lebih parah dari afek menumpul. Pada keadaan ini dapat dikatakan individu kehilangan kemampuan ekspresi emosi. Ditandai dengan ekspresi wajah datar, pandangan mata kosong, sikap tubuh yang kaku, gerakan sangat minimal, dan irama suara datar seperti ’robot’.
5. Afek Serasi --> merupakan keadaan normal dari ekspresi emosi, adanya keserasian antara suasana hati dan ekspresi emosi.
6. Afek Tidak Serasi --> berkebalikan dengan afek serasi. Ekspresi emosi yang tidak cocok dengan suasana hatinya. Cth: Orang yang bercerita sedih tetapi dengan wajah riang dan tertawa.
7. Afek Labil --> perubahan irama perasaan yang cepat dan secara tiba tiba, yang tidak mempunyai hubungan dengan stimulus eksternal.

Sincerely,
sick-psycho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ramalan