Hy guys!

WARNING

DON'T COPY all of the contents of mine, i HATE a copycat. But if y still wanna be a thief, dare to face ur own sin muthafuckas.

Rabu, 30 Mei 2012

Anime C3 ~Cube×Cursed×Curious~

Udah pada nonton anime C3?
Anime yang ditayangkan oleh Studio Silver Link sepanjang 12 episode ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Yachi Haruaki yang tinggal seorang diri dirumahnya, sedangkan sang ayah sibuk pergi travelling.
Ayah Yachi ini sering mengiriminya barang tak biasa, di suatu hari ayah Yachi mengirimkan sebuah kubus besar dengan pola garis tak beraturan yang ternyata adalah seorang gadis berambut biru muda panjang yang mengaku bernama Fear Kubrick.
Siapa sebenarnya jati diri Fear dan mengapa dia dikirim ke Yachi? Jalan cerita bagaimanakah yang diberikan oleh Hazuki Minase sang penulis?
Postingan ini akan sedikit memberikan review, so what r u waiting for c; enjoy reading, guys.



C3 adalah anime yang benar-benar mengena dengan saya, mungkin karena beberapa inti cerita anime ini sedikit menyenggol kehidupan saya sehari-hari :D *haha
Sebelum dijadikan anime, Tsukako Akina membuat versi manga yang dipublikasikan oleh ASCII Media Works. Versi manga ini dibuat berdasarkan versi aslinya yang ditulis oleh Hazuki Minase dalam bentuk Light Novel.

Fear Kubrick adalah sebuah "Waas" yaitu alat yang terkutuk dimana kutukan tersebutlah yang mengantarkan Fear kepada Yachi.
Fear yang semula bertemu dengan ayah Yachi disarankan untuk bersama Yachi sehingga ayahnya pun mengirimkan Fear dalam bentuk 'kubus' yang merupakan bentuk Fear sebagai alat terkutuk.
Anime ini tentunya mempunyai rating +17 dikarenakan bumbu ecchi yang sangat kental *-_-* serta pertumpahan darah yang terjadi dari orang-orang yang ada di sekeliling Fear berkaitan dengan kekuatan supranaturalnya itu.
Jati dirinya yang sebagai alat terkutuk tersebut membuat ia diinginkan oleh beberapa pihak karena beberapa alasan tertentu.

Ini adalah cuplikan kata-kata dari Fear pada episode pertama:
"Aku adalah alat yang dipenuhi emosi negatif manusia, seperti kebencian, kecemburuan, dan nafsu membunuh.
Aku adalah alat terkutuk. Ada kepercayaan bahwa alat yang terlalu sering dikutuk manusia akan mempunyai wujud manusia.
Keberadaan ku adalah buktinya. Aku telah dikutuk, dan diberi kesadaran.
Karena aku dikutuk, aku menimbulkan kutukan lain. Karena itulah pemilikku marah, tapi kalau aku datang kesini.."
See? That's my fav part I don't know why, it's kinda weird but I could tell u it suits me well.




Fear memutuskan datang ke Yachi untuk bisa menghilangkan kutukannya, karena ia tidak ingin lagi melihat pertumpahan darah.
Dengan hidup normal bersama manusia biasa seperti Yachi, ayah Yachi berharap Fear dapat melupakan kegunaan dirinya sebagai alat terkutuk pada masa lalu.
Fear akhirnya ikut bersekolah di sekolah yang sama dengan Yachi dimana ia mendapatkan teman-teman yang menyenangkan,
salah satunya adalah teman Yachi sejak dulu yaitu Muramasa Konoha.
Di episode kedua, jati diri Konoha sebagai alat yang serupa dengan Fear pun terkuak.
Mereka berusaha untuk menghalau dan membebaskan Fear dari kutukannya tersebut.
Keinginan Fear tidak mudah terwujud, ia terus diburu dan karena semakin sering melihat pertumpahan darah ia bisa saja berubah menjadi Fear yang kejam dan tidak terkontrol seperti dirinya yang dulu.
Akan bagaimanakah perjalanan dan perjuangan Fear yang tercipta sebagai alat yang terkutuk? Watch it minnaaa~!


Overall, saya sangat menyukai anime ini karena konflik dan inti ceritanya yang menyentuh dan sangat menghibur.
Tapi mungkin bagi sebagian orang yang lebih menyukai action atau supranatural yang ekstrem, anime ini kurang menuntut,
beberapa orang yang saya temui bahkan memberikan rating dibawah 5 untuk anime ini *saya agak kesal karenanya*.
Namun tidak bisa dipungkiri, ecchi yang ada mungkin membuat sedikit kurang sreg bagi penyuka anime biasa :3
Terlebih lagi saya suka cara penyampaian konflik yang cukup membuat saya bengong, menambah rasa greget saya pada anime ini :D
Enjoy this anime if u want to watch it, minna-san~
C u at the next post~
Sincerely,
Yuu-san

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ramalan